Profilnews.com Jakarta – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan bahwa sejumlah terminal parkir elektronik (TPE) yang berada di beberapa titik, rusak mengakibatkan pendapatan turun dari Rp18 miliar, kini menjadi Rp8,9 miliar.
Saat ini banyak TPE yang sudah tidak berfungsi Ujar Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Adji Kusambarto di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa setelah diterapkan TPE pada 2016 pada 31 ruas jalan dengan 201 mesin, maka pendapatan parkir sektor tersebut Rp7 miliar.
Kemudian, kata Adji, pendapatan parkir melalui TPE terus menanjak yakni pada 2017 sampai 2019 mencapai di atas Rp18 miliar.
Setelah terjadi COVID-19 serta adanya kerusakan sejumlah mesin, lanjut Adji, pendapatan parkir TPE menurun drastis yakni pada 2020 menjadi Rp13 miliar, pada 2021 jadi Rp10 miliar dan 2022 serta 2023 Rp9 miliar dan pada 2024 menjadi Rp8,9 miliar.
Ini dikarenakan mesin rusak dan suku cadang susah karena harus didatangkan dari luar negeri ujarnya Adji
Adji menambahkan, saat ini dari 201 TPE yang ada pada 31 ruas jalan di Jakarta itu, kini tinggal 64 mesin yang berfungsi sedangkan sisanya yaitu 137 unit tidak aktif lagi.
Ia merinci bahwa mesin TPE saat ini tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 62 unit dengan perincian 23 aktif dan 39 rusak. Jakarta Barat terdapat 74 mesin 19 aktif 55 rusak.
Jakarta Selatan ada 49 mesin 18 aktif dan 31 rusak. Jakarta Timur 16 unit empat aktif 12 rusak ujarnya
Adji menambahkan bahwa saat ini pihaknya menggandeng perusahaan yang menggunakan TPE lokal dengan server lokal juga serta suku cadang dalam negeri juga.
Kami membutuhkan 200 unit dengan anggaran Rp19 miliar lebih ujar Adji Kusambarto